26 Maret 2014

KEGAWATDARURATAN SISTEM PERKEMIHAN (UROLOGI) LENGKAP



YANG MAU FULL VERSI DARI KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I, II, III DAN DAFTAR PUSTAKA (REFRENSI 10 TAHUN TERAKHIR) BISA COMENT ATAU MAU CEPET, HUB. 081936508853. ISI MAKALAH SESUAI RUMUSAN MASALAH..
NO TIPU!!



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kegawatdaruratan sistem perkemihan merupakan kegawatan di bidang urologi yang bisa disebabkan oleh karena trauma maupun bukan trauma. Pada trauma urogenitalia, biasanya dokter cepat memberikan pertolongan dan jika fasilitas yang tersedia tidak memadai, biasanya langsung merujuk ke tempat yang lebih lengkap. Berbeda halnya dengan kedaruratan urogenitalia non trauma, yang sering kali tidak terdiagnosis dengan benar, menyebabkan kesalahan penanganan maupun keterlambatan dalam melakukan rujukan ke tempat yang lebih lengkap, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan organ dan bahkan ancaman terhadap jiwa pasien.
Upaya pencegahan atau preventif yang dapat dilakukan adalah dengan membiasakan diri dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan, banyak beristirahat. Upaya kuratif yaitu        dengan memberikan pengobatan dengan cara menganjurkan klien banyak minum air putih 2 – 2,5 ltr/hari dan makan makanan yang bergizi, therapi cairan dan pengobatan. Sedangkan upaya rehabilitatif untuk perawatan di rumah yaitu dengan cara memberikan klien makanan yang bergizi, minum banyak air putih, menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan dan menjaga gaya hidup sehat.
Berdasarkan kompleks masalah yang terjadi dan pentingnya peran perawat, maka penulis tertarik untuk membahas tentang kegawatdaruratan sistem perkemihan lebih dalam.

1.2  Rumusan Masalah
1.             Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem perkemihan pada manusia?
2.             Bagaimana pengkajian sistem perkemihan?
3.         Bagaimana penatalaksanaan sistem perkemihan?
4.         Apa contoh gangguan sistem perkemihan umum?

1.3  Tujuan
1.3.1   Tujuan Umum
Setelah melakukan pengalaman belajar kegawatdaruratan sistem perkemihan mampu mengetahui dan memahami asuhan keperawatan kegawatdaruratan sistem perkemihan dan mampu menerapkannya kepada masyarakat yang mengalami kegawatdaruratan sistem perkemihan.
1.3.2   Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan pembelajaran Klinik VIII mampu mengetahui:
1.    Anatomi dan fisiologi sistem perkemihan pada manusia
2.    Pengkajian sistem perkemihan
3.    Penatalaksanaan sistem perkemihan
4.    Gangguan sistem perkemihan umum

1.4  Manfaat
1.4.1   Bagi Perawat
Mampu mengetahui dan memahami tentang pengkajian dan penatalaksanaan kegawatdaruratan sistem perkemihan agar bisa diterapkan dalam aplikasi keperawatan kegawatdaruratan khususnya pada sistem perkemihan.
1.4.2   Bagi Masyarakat
Mampu mengetahui dan memahami tindakan-tindakan keperawatan kegawatdaruratan khususnya pada penyakit sistem perkemihan untuk selanjutnya mampu menerapkan ilmu-ilmu tersebut di dalam kehidupan sehari-hari apabila menemukan dan mengalami kegawatdaruratan sistem perkemihan.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA





YANG MAU FULL VERSI DARI KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I, II, III DAN DAFTAR PUSTAKA (REFRENSI 10 TAHUN TERAKHIR) BISA COMENT ATAU MAU CEPET, HUB. 081936508853. ISI MAKALAH SESUAI RUMUSAN MASALAH..
NO TIPU!!


BAB I
PENDAHULUAN


1.1        Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
Dari latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk membahas lebih jelas tentang “Konsep Keperawatan Keluarga”.

1.2        Rumusan Masalah
1.2.1        Jelaskan pengertian keperawatan keluarga!
1.2.2        Jelaskan tujuan keperawatan keluarga!
1.2.3        Jelaskan sasaran keperawatan keluarga!
1.2.4        Jelaskan prinsif dasar keperawatan keluarga!
1.2.5        Jelaskan hubungan keluarga dengan kesehatan!
1.2.6        Jelaskan faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga!
1.2.7        Jelaskan strategi pendekatan keperawatan keluarga!


1.3        Tujuan Penulisan
1.3.1        Tujuan Khusus
a.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
1.3.2        Tujuan Umum
a.    Untuk mendeskripsikan pengertian keperawatan keluarga
b.    Untuk mendeskripsikan tujuan keperawatan keluarga
c.    Untuk mendeskripsikan sasaran keperawatan keluarga
d.   Untuk mendeskripsikan prinsif dasar keperawatan keluarga
e.    Untuk mendeskripsikan hubungan keluarga dengan kesehatan
f.     Untuk mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga
g.    Untuk mendeskripsikan strategi pendekatan keperawatan keluarga

1.4        Manfaat Penulisan
1.4.1        Bagi Mahasiswa
a.     Dapat memahami pengertian keperawatan keluarga
b.    Dapat memahami tujuan keperawatan keluarga
c.     Dapat memahami sasaran keperawatan keluarga
d.    Dapat memahami prinsif dasar keperawatan keluarga
e.     Dapat memahami hubungan keluarga dengan kesehatan
f.     Dapat memahami faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga
g.    Dapat memahami strategi pendekatan keperawatan keluarga
1.4.2        Bagi Masyarakat
a.    Masyarakat dapat menggunakan makalah ini sebagai bahan bacaan maupun refrensi khususnya tentang Konsep Keperawatan Keluarga

ASKEP REUMATOID ARTRITIS PADA LANSIA



YANG MAU FULL VERSI DARI KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I, II, III DAN DAFTAR PUSTAKA (REFRENSI 10 TAHUN TERAKHIR) BISA COMENT ATAU MAU CEPET, HUB. 081936508853.
NO TIPU!!


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.
Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatoid. Salah satu golongan penyakit Reumatoid yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah reumatoid artritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia.
Reumatoid artritis dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatoid. Bagaimana timbulnya kejadian reumatoid ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti.
Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatoid dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan itu, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982)
Reumatoid dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan Reumatoid akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, 1994). Pencegahan yang tepat dan penanganan yang sesuai dari perawat maupun tim medis lainnya dapat meminimalkan terjadinya resiko reumatoid artritis pada lansia.

1.2  Rumusan Masalah
1.             Apa definisi rheumatoid arthritis?
2.         Apa yang menyebabkan rheumatoid arthritis?
3.         Bagaimana klasifikasi rheumatoid arthritis?
4.         Bagaimana tanda dan gejala rheumatoid arthritis?
5.         Bagaimana patofisiologi dan WOC rheumatoid arthritis?
6.         Bagaimana pemeriksaan diagnostik pada rheumatoid arthritis?
7.         Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan rheumatoid arthritis?
8.         Apa komplikasi dari rheumatoid arthritis?
9.         Bagaimana pengkajian pasien dengan rheumatoid arthritis?
10.     Apa diagnosa pada pasien dengan rheumatoid arthritis?
11.     Bagaimana intervensi keperawatan pada pasien dengan rheumatoid arthritis?
12.     Bagaimana implementasi keperawatan pada pasien dengan rheumatoid arthritis?
13.     Bagaimana evaluasi pada pasien dengan rheumatoid arthritis?

1.3  Tujuan
1.3.1   Tujuan Umum
Setelah melakukan pengalaman belajar gangguan rheumatoid arthritis mampu mengetahui dan memahami asuhan keperawatan lansia dengan rheumatoid arthritis dan mampu menerapkannya kepada masyarakat yang mempunyai masalah rheumatoid arthritis.
1.3.2   Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan pembelajaran keperawatan gerontik mampu mengetahui :
1.    Definisi rheumatoid arthritis
2.    Penyebab rheumatoid arthritis
3.    Klasifikasi rheumatoid arthritis
4.    Tanda dan gejala rheumatoid arthritis
5.    Patofisiologi dan WOC rheumatoid arthritis
6.    Pemeriksaan diagnostik pada rheumatoid arthritis
7.    Penatalaksanaan pasien dengan rheumatoid arthritis
8.    Komplikasi dari rheumatoid arthritis
9.    Pengkajian pasien dengan rheumatoid arthritis
10.    Diagnosa pada pasien dengan rheumatoid arthritis
11.    Intervensi keperawatan pada pasien dengan rheumatoid arthritis
12.    Implementasi keperawatan pada pasien dengan rheumatoid arthritis
13.    Evaluasi pada pasien dengan rheumatoid arthritis

1.4  Manfaat
1.4.1   Bagi Mahasiswa
Mampu mengetahui dan memahami tentang tindakan dan asuhan keperawatan lansia dengan rheumatoid arthritis agar bisa diterapkan dalam aplikasi keperawatan gerontik khususnya pada rheumatoid arthritis.
1.4.2   Bagi Perawat
Mampu memahami tindakan yang bisa dilakukan dan asuhan keperawatan lansia khususnya pada rheumatoid arthritis serta mampu melakukan peran sebagai perawat gerontik dengan baik.
1.4.3   Bagi Masyarakat
Mampu mengetahui dan memahami tindakan-tindakan keperawatan khususnya pada rheumatoid arthritis untuk selanjutnya mampu menerapkan ilmu-ilmu tersebut di dalam kehidupan sehari-hari apabila menemukan dan mengalami gangguan rheumatoid arthritis yang perlu penanganan dalam kehidupan sehari-hari.