25 Februari 2013

INDIKATOR-INDIKATOR PENYAKIT



INDIKATOR-INDIKATOR PENYAKIT

Ada beberapa indikator yang bisa anda temukan sendiri untuk mengetahui penyakit anda mulai dari urin, berat badan, gigi & mulut, kulit, rumah dan lain-lainnya.
1.      Urin
Lebih dari 70 tanda dalam urin atau air seni anda dapat menentukan bagaimana tubuh berfungsi dan tanda-tanda tersebut adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit. Sebagai contoh, jika anda mencium bau urin yang tidak biasa, seperti bau ragi(yeast), maka hal itu bisa jadi menjadi petunjuk untuk diagnosis diabetes. Tanda-tanda lainnya adalah warna urin yang tidak normal seperti berwarna kehijauan, kecoklatan, hingga urin berwarna keruh. Jika sudah begitu, sebaiknya segera ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.
2.      Berat Badan
Menurut Dr. Julie Chen, seorang dokter dan ahli kesehatan, bertambahnya dan turunnya berat badan yang tidak jelas, juga dapat menjadi tanda utama seseorang bermasalah dengan kesehatan. Jika berat badan anda tiba-tiba bertambah secara tak terduga, hal ini dapat menandakan hipotiroidisme yang disebabkan kurangnya fungsi kelenjar tiroid. Penderita hipotiroidisme biasanya sering mengalami kelelahan, pucat, osteoporosis, gondok, kurang keringat, kram otot, hingga penurunan denyut jantung. Jika tiba-tiba berat badan anda turun secara tidak terduga, maka hal tersebut bisa menandakan kanker, hipertiroidisme, penyakit autoimun, penyakit kronis dan depresi.
3.      Gigi dan Mulut\
Banyak orang tidak menyadari pentingnya pemeriksaan gigi. Dr. Lucy Slutsky , seorang dokter gigi di New Jersey, Amerika, mengatakan bahwa kebersihan mulut dan pemeriksaan gigi sangat penting karena masalah kesehatan gigi sering menjadi penanda terhadap masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan masalah kesehatan jantung, paru-paru, sistem pencernaan, atau bagian tubuh lain. Pemeriksaan gigi juga dapat memberikan informasi terhadap tanda-tanda awal terjadinya kanker mulut.
4.      Kulit
Anda harus membiasakan diri untuk memeriksa kulit setidaknya sekali dalam sebulan, untuk mengetahui perubahan-perubahan pada kulit seperti tahi lalat atau luka kulit yang tidak tersembuhkan, seperti yang dikatakan Dr. Tim Abou-Sayed, ahli bedah plastik. Melanoma (tumor ganas, ditemukan pada kulit) bisa terjadi dan berawal dari sesuatu yang bukan apa-apa seperti tahi lalat yang sedikit gelap. Perkembangan sesuatu pada kulit dapat terjadi sehari, seminggu, atau sebulan kemudian. Perubahan-perubahan kecil seperti inilah yang sebaiknya anda periksakan ke dokter kulit agar terhindar dari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan. Sebagai tambahan informasi, berjemur di pantai juga dapat membahayakan kulit anda akibat radiasi sinar matahari.
5.      Rumah
Jangan lupa untuk memeriksa kondisi lingkungan sekitar dan rumah anda. Hal ini karena dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan anda dan keluarga. Untuk menerapkan gaya hidup yang sehat, sangat penting untuk menjaga ‘kesehatan rumah’ juga. Jika ada anggota keluarga anda yang sering mengalami sakit kepala, hidung tersumbat, gangguan pernapasan, asma, atau alergi, hal tersebut bisa jadi akibat kondisi rumah anda yang tidak sehat. Anda harus waspada terhadap jamur atau bakteri yang dapat berada di dalam rumah, di area mana saja. Oleh sebab itu bersihkan rumah secara berkala mulai dari dapur, kamar tidur, kamar mandi, hingga ruang tamu, agar terhindar dari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan.
6.      Rambut
Dalam hubungannya dengan kesehatan , rambut pun dapat dijadikan indicator untuk mendeteksi beberapa penyakit atau kelainan yang diderita seseorang.
Penipisan rambut sering menjadi tanda- tanda bahwa seorang wanita tengah memiliki bayi dalam enam bulan terakhir dimana tubuh banyak kehilangan nutrisi penting bagi pertumbuhan rambut pada masa kehamilan dan menyusui. Selain itu Rambut tipis juga dapat menandakan bahwa Anda kekurangan zat besi.
Studi University of Western Ontario, Kanada, mengungkap bahwa rambut bisa menjadi indikator adanya gangguan kesehatan jantung. Seperti dikutip dari laman Times of India, setiap helai rambut mengandung hormon stres yang disebut kortisol dimana hormone ini biasanya dilepas tubuh saat mengalami stress atau reaksi psikologis dan fisiologis atas perubahan situasi yang tidak dapat diterimanya.  Oleh karena pertumbuhan rambut yang lambat kira-kira 0,5 – 0,4 mm setiap harinya ( Gunanjar 1995 ), rambut dapat mencerminkan akumulasi kortisol dalam jangka waktu yang relative lebih lama. Sementara pemeriksaan kortisol dalam air liur atau urin cenderung hanya memperlihatkan tingkat stres sesaat.
Penelitian dilakukan dengan memeriksa sampel rambut 56 penderita serangan jantung di Meir Medical Centre di Kfar-Saba, Israel. Hasil itu dibandingkan dengan sampel rambut sejumlah orang yang tak memiliki masalah kesehatan jantung. Hasilnya, sampel rambut penderita penyakit jantung mengantung kadar kortisol sangat tinggi.
Tingkat stress yang tinggi dan Merasa lelah terus-menerus juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh yang mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan jamur yang menyebabkan kotombe
Akshay Batra, seorang trichologist atau ahli kulit kepala dan rambut dari India yang sempat diwawancarai  saat peluncuran bukunya Hair: Everything You Ever Wanted To Know, mengungkapkan bahwa rambut memiliki kandungan medis yang signifikan. Dengan melihat rambut, seseorang bisa didiagnosa berbagai macam penyakit  yang sulit untuk didiagnosa, seperti penyakit jantung, diabetes, tiroid dan anemia.
Analisis rambut dapat digunakan untuk mendeteksi keparahan kondisi anak dengan autis. Pada anak sindrom autis parah, merkuri yang terdeteksi di rambut biasanya sangat rendah karena merkuri masih belum dapat dikeluarkan tubuh. (Ahmad Syidad F.E)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nunas saran lan kritik majeng ring para pengwacen sami demi kemajuan blog puniki..
Suksma..